Pages

Subscribe:

Jumat, 28 Februari 2014

5 Mitos tentang Km.97 Tol Cipularang

Jalan Tol Cipularang (CIkampek – PUrwakarta – PadaLARANG) adalah jalan tol di Indonesia yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung. Jalan tol ini selesai dibangun pada akhir April tahun 2005. Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik-turun dan juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi.
Salah satu fenomena di tol Cipularang adalah Km.97 yang memang merupakan tempat angker, karena itu dibangunlah sebuah rest area dengan mesjid yang mewah untuk mengusir mahluk halus yang berkeliaran di sekitar Km.97. Berikut ini 5 misteri di sekitar Km.97 jalan tol Cipularang ini :
 
1. Penampakan Wanita Berkerudung
Penampakan wanita berkerudung dialami oleh artis tahun 90-an, Veeren Dona. Suatu malam di tahun 2009, saat melintasi sekitar Km.97,
Veeren dibuat terkejut oleh penampakan sesuatu. “Di kejauhan sana, aku seperti melihat sosok wanita berkerudung hendak menyeberang jalan,” katanya. Dia merasa aneh, di tengah malam, dan di jalan tol yang sepi, ada wanita sendirian di pinggir jalan.
Selain itu, ada foto penampakan wanita berkerudung di bagian tengah mobil bernomor polisi B 1843 UFU (mobil yang dikemudikan  Saiful Jamil) yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang.
Penampakan wanita berkerudung di Tol Cipularang KM 97 pernah pula dilihat oleh Fahrudin, warga Cilandak, Jakarta Selatan. Lelaki yang berprofesi sebagai sopir ini, setiap bulan Puasa, terutama seminggu jelang Lebaran, selalu kebanjiran job mengantar pembantu-pembantu yang mudik ke Bandung.

2. Tempat Ritual Pemujaan
Bagi sebagian warga lokal, mendengar nama Gunung Hejo mungkin sudah tak asing. Masyarakat Purwakarta memang mengenal Gunung Hejo sebagai daerah ritual pemujaan.
Jangan heran, mitos Gunung Hejo merupakan daerah angker sudah dirasakan sejak dulu. Bahkan saat pembangunan Tol Purbaleunyi di ruas KM 90 sampai KM 97 ini, menyeruak cerita aneh yang tak bisa diterima akal sehat dari para pekerja proyek.
Ada yang dipindahkan makhluk gaib saat tertidur lelap ke dekat sungai, ada juga yang menangis sesenggukan saat tidur, bahkan banyak juga yang kesurupan.

3. Gunung Yang Tidak Bisa Ditembus
Konon, saat proyek pembangunan Tol Cipularang ini dimulai, pihak kontraktor berusaha menembus Gunung Hejo untuk mempersingkat jalan dan memperkecil biaya, tapi apa daya dengan segenap peralatan canggih yang dimiliki, tak sanggup menembus dan memotong gunung yang selama ini dijadikan tempat pertapaan sebagian orang dari luar Kabupaten Purwakarta yang menuntut pesugihan karena ingin kaya.
“Tak sedikit buruh bangunan tewas saat proyek itu berjalan. Cara kematian bermacam-macam, ada yang terjatuh dari kendaraan crane dan yang tiba-tiba kendaraan stum berjalan sendiri melindas satu buruh yang tiduran,” ujar Suai (warga).

4. Hembusan Angin Yang Kencang
Kabar yang beredar di Km.97 yaitu munculnya angin kencang yang datang tiba-tiba. Ada yang menganggap angin kencang tersebut disebabkan karena lembah-lembah yang berada di sisi jalan sehingga terkadang menyebabkan angin datang secara tiba-tiba.
Akan tetapi menurut cerita pedangdut Saipul Jamil, beberapa saat sebelum kecelakaan, dia serasa di dorong oleh angin yang cukup kencang dan berputar-putar; kemungkinan angin itu bukan berhembus secara alami, melainkan ‘angin’ yang sengaja dihembuskan alam gaib penunggu wewengkon (kawasan) Gunung Hejo.

5. Kemunculan Mobil Aneh
Menurut cerita dari para pengemudi, apabila melewati sekitar Km.97 tersebut malam hari, tiba-tiba ada mobil dari belakang yang terus menyorotkan lampu (dim) dan mengikuti mobil mereka. Bahkan hingga secara tak sadar hampir menambrak mobil lain di arah depan. Tetapi setelah itu, ketika pengemudi menengok ke belakang, tidak ada satu mobil pun.
Seorang mahasiswa dari Bandung pernah mengalami kejadian aneh di Km.97. Ketika pulang kuliah menuju Jakarta pada pukul 22.00, dia diberitahu sopirnya ada mobil di belakang yang terus-menerus menyalakan lampu dim. Ketika dia menoleh ke belakang, mahasiswa juga melihat sebuah mobil yang terus-menerus memberi lampu dim.“Saya kira orang yang akan berbuat jahat. Saya memerintahkan sopir terus jalan sampai ada tempat peristirahatan,” kata mahasiswa itu.
Sopir pun terus jalan sambil matanya terus-menerus melihat ke belakang. Beberapa saat kemudian, mahasiswa itu kaget dan memerintahkan sopir untuk mengerem karena di depan ada sebuah truk. “Kami sama sekali tak sadar di depan ada truk. Untung sopir bisa menguasai keadaan,” katanya.
Setelah berhenti, mobil yang memberi dim di belakang pun lenyap begitu saja. “Saya yakin belum ada mobil yang lewat dari tadi,” kata dia seraya menambahkan, setelah itu bulu kuduknya langsung berdiri.

Kamis, 27 Februari 2014

FISIOLOGI SISTEM URINARIA




 
1.1         Ginjal
Fungsi ginjal diantaranya:
a. Penyaringan keluar ampas ampas
b. Mengatur keseimbangan air, bahan bahan terlarut, dan pH cairan tubuh
Dalam ginjal terdapat aktivitas pembentukan urin yang dilaksanakan oleh nefron. Proses pembentukan urine antara lain adalah sebagai berikut :
1.    Ultrafiltrasi (penyaringan)
Proses ini terjadi di glomelurus, dimana semua zat zat yang dapat menembus dinding glomelurus yang bersifat semipermeabel untuk memasuki kapsula bowman. Zat zat tersebut terdiri dari : air, garam garam, glukosa, urea, asam urat dan kreatinin. Sedangkan zat yang tak dapat masuk adalah sel darah, plasma dan protein. Proses ultrafiltrasi dipengaruhi oleh volume darah, tekanan hidrostatis darah, tekanan osmotis darah, dan tekanan di kapsula bowman.
2.    Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Proses ini dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal.
a)    Reabsorpsi air (H2O)
Diatur oleh hormon dari hipofise posterior dan hipotalamus, reabsorpsi air 80 % terjadi di tubulus kontortus proksimal, 15 % di tubulus kontortus distal, dan 5% lagi dikeluarkan sebagai urine. Reabsorpsi air ini diatur oleh hormon yang dihasilkan di hipofise posterior dan hipotalamus pusat pengatur air. Aktivitas hormon di ginjal adalah merangsang sel sel ditubuli dengan bantuan dari tekanan osmotik air dengan garam terlarut
b)   Reabsorpsi Zat Zat Terlarut
          Terjadi di tubulus kontorti proksimal dengan cara selektif antara lain :
-       Non elektrolit :
     Glukosa dihisap seluruhnya dan Asam amino semuanya dihisap kembali . Metabolit protein : urea, asam urat, kreatinin hanya diserap sedikit.
-       Elektrolit
     Natrium (Na+), kalium (K+), Calsium (Ca+ +). Magnesium (Mg+ +), Chlorida (CL-), Carbonat (HCO3-), Phospat (HPO4) dihiap sebagian tergantung jumlah dalam plasma.
c)    Sekersi
Selain proses reabsorsi, ada beberapa zat yang di sekresi dari kapiler peritubular ke dalam tubulus, yaitu :
-    PAH (para amino hipurat)
   Creatinin
   Hidrogen (H+)
-    Penisilin
-    Amoniak (NH3)
-    Kalium (K3)
d)      Waktu yang diperlukan dari masuknya caira samapai keluar air kemih :
Sesudah masuk cairan eksresi dimulai dalam waktu 20-30 menit, selambat lambatnya : 1-1,5 jam dan keluarkan dalam waktu 4-5 jam
     e) Jumlah air kemih :
- Tergantung dari pemasukan cairan, banyaknya cairan yang hilang dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan penguapan dan keringat
          -  Pengeluaran cairan : 500cc - 1500cc
     f) Kandungan air kemih normal :
          a. Air                  : ± 1500 cc
          b. Garam garam : ± 40 gram/hari

2.2     Ureter
          1.  Gerak peristaltik menuju vesika urinaria
     2.  Banyak air kemih yang masuk ke dalam kandung kemih : 1-5 tetes/menit
3. Penyumbatan bisa terjadi karena : ureter tertekuk, adanya batu, tekanan dari luar, dapat menyebabkan berkumpulnya air kemih di pylum dan menimbulkan infeksi
2.3     Vesika Urinaria
1.  Di kontrol oleh refleks
     Rangsangan berkemih terjadi bila volume air kemih mencapai 3oo cc dengan respon muskulus detrusor berkontraksi (mengerut) dan muskulus spungter relaksasi (melebar), pusat refleks terdapat di regio sakralis dari sum sum tulang belakang.
2.    Dikontrol oleh pikiran
     Bila pikiran mendapat sters muskulus detrusor relaksasi, spingter berkontraksi, pusat kontrol terdapat di daerah motorik dari korteks cerebri. Pusat kontrol tak bekerja dibawah kemauan kita bila :
a. Anestesi umum
b. Paralise : hemiplegi, paraplegi
c. Terputusnya sumsum belakang di regio sakralis








ANATOMI SISTEM URINARIA
A.           Ginjal
Ginjal pada tubuh manusia tersiri dari ginjal kiri dan kanan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAXS8-XQMPx6hSYSB90mokaV2p75rgJleiplJSR8MRkvGsj8ItE0Zf0XVsPHrfkVfK9PAZokPayBqcPC6pfasL9LQwdarOP_19dUo63VzBwF2ypo7tGox8L8ThJ7CN_AMd4zKtcYjAZof0/s1600/ginjal.jpg
1.    Letak                          
Dibagian belakang rongga abdomen, terletak di retroperitoneal (dibelakang selaput peritoneum), dan berada di sebelah kanan dan kiri vertebra lumbalis di regio lumbalis
2.    Bentuk
Menyerupai biji kacang.
3.  Struktur Makroskopis.
a. Pyleum : Bagian atas dari ureter
b. Hilus : Cekungan di bagian tengah ginjal
c. Calyces mayor atau minor : Cabang cabang pyelum yang masuk pada ginjal
d. Pyramis renalis : Kumpulan kumpulan tubulus rektus yang bermuara di calyces
e.  Tunika Vibrosan : Selaput pembungkus ginjal

       Nepron ialah kesatuan unit struktural dan fungsional ginjal yang terdiri dari :
a. Glomerulus            : Gelungan kapiler dimana darah disaring
b. Kapsula Bowman : Yang menerima cairan saringan dari glomerulus
c. Tubuli kontorti proksimal : Menghisap sebagian hasil saringan
d. Lengkung Henle  
e. Tubuli Kontorti Distal : Menghisap sebagian saringan lanjutan
f. Tubuli rekti/duktus koligentes : Mengairkan air kemih ke dalam pyelum
5.    Sistem Persyarapan    
6.    Saraf simpatis mengecilkan pembuluh darah, syarap parasimpatis melebarkan pembuluh darah.
7.    Sistem peredaran darah : aorta—arteri renalis—cabang cabang—arteriol averen—glomerulus—arteriol eferen—kumpulan kumpulan kapiler peritubular—kumpulan kumpulan—vena renalis—vera cava imperior
B.     Ureter
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgls97a5rpNGbFuNQNBWjDc6Hh7-AzDWV9KDnUngQvioV37IFRaLmwBHi54I1p2UaM2tDA-YO_CTU-74W4AbTWqtJev-_nxZ81IchHefUTeqxbijRvjImXaqvy1wk8q6HIRRIA5X6w6wqcN/s1600/ureter.jpg

Tempat mengalirkan air kemih langsung dari ginjal
1. Letak                    
Dibelakang peritoneum pada dinding abdomen di bagian belakang
2. Bentuk                 
Memanjang, panjang ± 30 cm
3. Struktur                
Selaput mukosa (permukaan bagian dalam), lapisan otot sirkuler, lapisan otot membujur, jaringan ikat fibrosa, (lapisan terluar)
C.    Vesika Urinaria (kandung kemih)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijmdpqU5GX9tD-5aQ1s9fcQEx0_iCtnitwvgHEnAqfR1lsbBmUU848DK8eR5Azj-p5oro-JqFwazgUaO0ye0t-1qddahMbhIdJpxpYDbVgiE84p9MNAfjRbadl5yoJ_O-8ec3RYmAEIgfl/s320/v-urinaria.jpg


          1. Letak                    
Didalam rongga pelvis, di belakang simpisis pubis,dimuka rectum pada laki laki, didepan uterus pada wanita
2. Bentuk                 
Seperti buah pir atau kendi
3.    Struktur                
Membran mukosa (dalam), lapisan sub mukosa, lapisan muskuler (musculus detrusor), lapisan peritoneum (paling luar).
4. Volume     : ± 500 cc
5. Sistem Saraf          : Saraf parasimpatis meragsang muskulus detrusor dan melemahkan spingter dan sarap simpatis menahan muskulus detrusor dan spinker mengecil.
D.    Uretra
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlW1ezfcgKjGhm9XiHHFFQ1NyXLqTGfo1mDkDWkr_3I-ds14IvjG6nQOR61IM9FtRKxpZoYKTqk6u5i3hJp4sIwrHO-ztLaiB9ByQ9tWMLzbnGJS644_fvT5L0thUNEVksuwCGI0hwHCyi/s320/urethra-wanita.jpg

uretra pada wanita dan pria


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpNUSqeDE8OZWWehUh3XkHru66-Hyxm6N5UHJOccO0nd3hwxedlb9D6dY6xuMQ4gu9S5wDbk9quUST7hvJyHh0IfVCGgnTAUdLit3lpU0je4vqV5AL81BQNx5V5Ts3UFHpMRFVuBYYs8t6/s320/urethra-pria.jpg
1.  Bentuk     
Memanjang . Pada wanita panjang ± 4 cm, musculus spingter uretrae pada ujung luar, glandula skene mengeluarkan lendir ke uretra. Pada pria panjang ± 18 cm, terdiri dari :
a. Uretra pars prostatika  : Dari kandung kemih samapai dasae pelvis (di dalam glandula prostata)
b. Uretra pars membranacea        : Menembus dinding pevis (1 cm)
c. Uretra pars cavernosa  : Meliputi penis sepanjang 14 cm
Spingter uretra eksterna terdapat pada uretra pars membranacea
2. Struktur    
Membran mukosa, lapisan submukosa, lapisan musculer (dalam : membujur, luar, sirkuler)